Kamis, 24 April 2008

Karpov Bicara Keuntungan Bermain Catur

Master catur asal Rusia Anatoly Karpov menyampaikan pentingnya permainan catur sejak usia dini, khususnya untuk membangun perkembangan mental anak-anak. Hal itu disampaikannya saat memberi pidato di Aula Magna, Universitas Havana, Kuba, Kamis (23/4/2008) waktu setempat.

Bekas juara dunia yang turut bermain dalam pertandingan simultan 4.000 pecatur di Havana ini, mengungkapkan secara rinci bagaimana permainan sains itu berhubungan dengan kehidupan. Hal itu memang menjadi sorotan utamanya dalam beberapa buku yang ia tulis dan sudah diterjemahkan dalam bahasa Inggris, Prancis dan China.

Catur, kata Karpov, memudahkan pemahaman anak pada beberapa mata pelajaran dan menyiapkan siswa untuk menganalisa situasi sulit serta mengambil keputusan secara cepat.

Salah satu kesamaan antara permainan catur dengan kehidupan, sambungnya, sama halnya ketika manusia menghadapi masalah di kehidupan nyata dan bagaimana mereka menyusun rencana agar menemukan jalan keluar dari masalah itu.

Dalam dua kasus tersebut, ujar Karpov, setiap orang membutuhkan dorongan agar berhasil. Demikian penjelasan mater catur itu saat memberi kuliah untuk kedua kalinya di kampus itu sejak tahun 2004.

Karpov melanjutkan, permainan catur juga penting untuk membangun hubungan masyarakat dari generasi berbeda. Ia juga melihat permainan ini memberi sumbangan bagi anak-anak dan pemuda Rusia untuk menjauhi alkohol dan obat bius. Karena itu ia berterima kasih pada Federasi Catur Internasional dan pemerintah Rusia.

Sebelum memulai pidato kuliah terbukanya, Karpov mendapat kehormatan membuka selubung peringatan hari jadi ke-280 tahun Universitas Havana. Upacara itu sendiri dipimpin Ketua Komite Olimpiade Kuba, Jose Ramon Fernadez.

Pada saat memberi sambutan, Karpov berterimakasih pada tuan rumah dan mendorong pemerintah Kuba untuk memperbaiki Klub Catur Havana. Tempat itu pernah amat terkenal pada akhir abad 19 saat menjadi tempat perebutan juara dunia catur sebanyak dua kali.

Karpov sendiri mendoakan kemajuan catur Kuba. Ia juga berjanji akan menyempatkan bermain di Klub Catur Havana jika tempat itu sudah diperbaiki.

Raul dan Fidel
Sementara itu, Cuba News Agency melaporkan, Karpov secara khusus membawa dua papan catur yang secara khusus diberikan pada Presiden Kuba Raul Castro dan abangnya, pimpinan revolusi Fidel Castro. Ia membawa hadiah itu setelah tahu kedua pimpinan Kuba tersebut suka bermain catur.

“Saya tahu pemimpin Kuba penggemar catur. Itulah sebabnya saya membawa hadiah khusus yang dibuat di Rusia atas nama saya untuk Fidel dan Raul,” kata Karpov. Ia menyatakan kedua papan catur itu didesain sama persis bentuknya dengan papan catur yang ia gunakan saat mengikuti Olimpiade Havana tahun 1966.

Karpov mengungkapkan ia begitu terkesan dengan popularitas catur di Kuba. Ia juga senang melihat antusiasisme rakyat Kuba untuk menonton pertandingan yang ia ikuti di Kuba, baik saat bermain di pusat kota Santa Clara (2004) atau akhir Senin lalu di Universitas IT Hanava.

Secara khusus Karpov juga menyampaikan penghargaan pada dokter-dokter asal Kuba yang ikut serta merawat korban kecelakaan reaktor nuklir Chernobil, Rusia, beberapa tahun lalu. (CAN/CNA/SM)

****

Rabu, 02 April 2008

When Death Angel Refused Draw Offering Indonesian Dictator

Indonesia Dictator had the power for 32 years, Soeharto (87), on Sunday early afternoon, finally surrendered. On Monday (27/1/2008) this afternoon, Soeharto was buried in the Giribangun palace, Solo.

After tree weeks, this five-star general tried to extend time with the death. If we compared with the game of the chess, Soeharto want to play draw with angel of the death.

Since being treated in the Pusat Pertamina Pusat Hospital, early January 2008, Soeharto indeed refused to die. Various aspects of mystique and knowledge "kanuragan" he mobilized to keep the death although clinically he in fact has died.

For weeks, millions of casualties and the family of Soeharto human rights of violation casualties, witnessed very anxiously. Yes, he was the mass murder brain of the civilian in 1965, the slaughter of the mosque activist in Tanjung Priok 1986 until kidnapping of the student's activist this 1998, was trying to reach an agreement with angel of the death.

Unfortunately, the angel of death could not be bribed. Finally, the kidnapping brain of the student's activist this 1998 closed his eyes. This happen after weeks the Indonesian people witnessed with the feeling of compassion him dying Soeharto.

A mother of two children in the Tebet region, Dhini (43), two last week mentioned that Soeharto dying was the lesson for whom still alive. Since two last week Dhini indeed took the Soeharto conclusion clinically has died. However, his refusal in death made him rust till three weeks.

According to Dhini, ordered the Lord through the angel of death to show off him Soeharto to the Indonesian people till three weeks more, very clear and very bright.

By making Soeharto be tortured for three weeks, this was the momentum for the Lord to warn Indonesian humankind in order to stop corruption and stopped crushed.

Like the game of the chess, Soeharto has indeed tried ask for draw with the death.

Unfortunately, the offer was refused. After be ashamed of and torturing Soeharto through the long game, the angel of death launched his final step: check mate!

***