Rabu, 28 Mei 2008

Catur adalah Perang















“Catur adalah perang di atas papan. Tujuan utamanya menghancurkan pikiran lawan.” (
Bobby Fischer)

Perang, menurut para peneliti di Swedia dan Australia, sama seperti catur. Tak mengherankan jika para peneliti menggunakan catur untuk meningkatkan kemampuan militer dalam perang sungguhan. Terlebih, militer tak selamanya bisa melihat apa yang dilakukan lawan.

Pada abad ke tujuh, sebuah permainan baru lahir di India. Beberapa bidak di permainan ini menggunakan istilah perdana menteri, gajah, perwira, prajurit, pasukan berkuda dan raja. Permainan ini semula disebut chaturanga. Sekarang permainan ini dikenal sebagai permainan catur dan sebuah permainan perang. Bila dulu seluruh variasi catur secara historis menunjukkan taktik pertempuran untuk memunculkan strategi baru, hingga sekarang pandangan itu belum berubah.

Tim peneliti di sekolah pertahanan nasional di Stockholm dan organisasi ilmu pengetahuan pertahanan Australia mempelajari catur lebih jauh untuk memahami bagaimana permainan ini memberi keuntungan dan kesuksesan di bidang militer. Di Swedia, para peneliti menggunakan pecatur sungguhan. Di Australia, para peneliti yang dibiayai oleh militer menganalisa ribuan pertandingan catur virtual.



Tanpa perlu mengucurkan darah, permainan catur berusaha diterapkan dalam teori perang modern. “Kemiripan permainan catur dengan situasi perang sungguhan memang memenuhi banyak aspek,” kata Jan Kuylenstierna, salah satu peneliti Swedia. “Catur melibatkan sebuah semangat perjuangan. Dan istilah-istilah dasar dalam pertempuran seperti menyerang, bergerak dan bertahan.”

Dengan mempelajari catur dan kalkulasi langkah abstrak untuk melakukan skak, para peneliti dapat memahami kekacauan situasi dalam peperangan dan mengidentifikasi faktor-faktor utama yang memenangkan peperangan. “Kekuatan penelitian ini adalah pada tingkat pendekatan abstrak,” kata Jason Scholz, ketua tim periset Australia.

Tim peneliti juga memperlajari standar permainan catur. Dengan memodifikasi variabel kunci, seperti jumlah gerakan dalam tiap putaran, atau pemain dapat melihat seluruh bidak lawan, mereka menyelidiki kaitan penting sebagai faktor utama menerjemahkan situasi pertempuran. Misalnya keunggulan jumlah bidak, keunggulan tempo permainan cepat dan penggunaan serangan tersembunyi.

“Semua menunjukkan fakta bahwa terdapat faktor utama dalam perang gerilya yang juga sama pentingnya. Orang-orang juga berdiskusi tentang kekuatan faktor kecepatan operasi, dan hal-hal sejenis,” kata Greg Calbert, seorang ahli matematika dalam tim Scholz. “Namun hingga kini masih terjadi perdebatan bagaimana menghitung tempo penyerangan. Apakah faktor serangan tersembunyi lebih penting ketimbang tempo penyerangan, ataukah tempo penyerangan lebih memiliki keunggulan numerik? Itulah yang ingin kami ketahui.”

Harus diakui catur dapat memberi informasi banyak tentang teori dasar militer. Namun informasi ini baru memiliki dampak jika bisa menjelaskan bagaimana sebaiknya seorang komandan militer menghabiskan bujet. Apakah lebih baik ia membeli lebih banyak tank ketimbang mempercanggih alat mata-mata? Walau, faktanya, untuk memenangkan perang modern, bujet yang digunakan untuk membeli alat mata-mata jumlahnya semakin banyak.

Memang, terdapat satu perbedaan utama antara catur dan perang. Catur mengabaikan istilah militer soal “ketidakpastian informasi.” Tidak seperti komandan pertempuran yang kerap tak mendapat pasokan intelejen soal jumlah dan lokasi persenjataan lawan, seorang pemain catur dapat selalu melihat gerakan lawan sehingga dapat mencatat semua gerakan. Untuk itu Kuylenstierna dan timnya meminta para pecatur bertanding dengan sebuah tirai pemisah di antara papan mereka.

Dari simulasi ini, tim peneliti mendapat kesimpulan: memiliki lebih banyak “informasi persenjataan” lawan amat bernilai. Apalagi jika kedua belah pihak itu hanya memiliki sedikit pengetahuan tentang lawan masing-masing. “Nilai kekuatan informasi memberi keunggulan dalam situasi yang tak pasti. Dalam situasi ini keunggulan variabel tempo penyerangan jadi lebih kecil,” ujar Kuylenstierna.

Tapi ketidakpastian merupakan persoalan utama dalam perang. Dari segi kepraktisan, meluncurkan sebuah serangan beruntun justru membawa kemungkinan menang lebih besar ketimbang terlebih dahulu mendapat informasi tentang lawan dan situasi pertempuran. Atau, memastikan anda memiliki keunggulan jumlah dari lawan. “Apakah temuan ini akan membawa pengaruh pada militer Swedia saya tidak bisa memastikan. Tapi mereka membiayai penelitian kami,” aku Kuylenstierna.

Sementara, tim peneliti Australia membuat sebuah perangkat lunak baru agar para pemain virtual dapat memainkan puluhan ribu pertandingan. “Kami telah menulis ulang secara ekstensif kode-kode catur, kami bekerja keras untuk itu,” tutur Calbert. Seperti juga variabel tempo penyerangan, perencanaan dan kekuatan militer, mereka juga melihat pentingnya faktor serangan tersembunyi, dan tingkat “jaringan” antara bidak-bidak.

Mereka juga menemukan dari sekian variabel penting itu, tempo penyerangan secara cepat memiliki kekuatan terpenting, khususnya jika diikuti kombinasi sebuah “perencanaan mendalam.” Perencanaan mendalam pada setiap gerakan/manuver, membuat tim peneliti berhasil membangun “pohon” kemungkinan sebagai jalan strategis untuk memenangkan pertempuran.

“Sebuah rencana mendalam yang dipadukan dengan kecepatan, memungkinkan pemain memenangkan pertandingan,” kata Calbert. Secara umum, perencanaan mendalam plus kecepatan penyerangan biasanya selalu sukses. Ini juga berlaku meskipun jika lawan lebih unggul dalam jumlah bidak/personil/persenjataan.

Lalu bagaimana pendapat para ahli? Pensiunan Wakil Kepala Staf Angkatan Udara Australia Peter Nicholson setuju kecepatan manuver merupakan sebuah kunci kesuksesan militer. “Hal itu sudah menjadi insting para pemimpin perang sejak dahulu kala,” katanya. “Napoleon adalah pemimpin perang yang mempelopori pengunaan aspek kecepatan dalam peperangan antar negara. Pemimpin Mongolia juga melakukan hal serupa. Mereka menggunakan kekuatan kecil yang bergerak cepat seperti tentara berkuda untuk menggulingkan teori lama tentang keunggulan jumlah personil.”

Sun Tzu, penulis buku the Art of War, juga menulis: “Sebuah serangan harus dilakukan dengan kecepatan melebihi rata-rata.” Hal ini menurut Sun Tzu harus dilakukan pimpinan militer jika ingin menang perang.

Penyerangan ke Irak merupakan buah kebenaran pertama kesimpulan yang dibuat dari simulasi catur Jason Scholz dan timnya.

“Kami memperhatikan dengan perasaan bangga perdebatan antara Jenderal Tommy Franks, yang menginginkan penggunaan lebih banyak personil dan persenjataan, sementara Menteri Pertahanan AS Donald Rumsfeld lebih menuntut kecepatan tempo penyerangan yang dilakukan oleh unit-unit tempur kecil ,” kata Scholtz.

Berdasar atas hasil simulasi catur, yang lebih menonjolkan kecepatan sebagai sebuah strategi yang lebih menentukan kemenangan, Scholz mengatakan nasehatnya telah sampai ke telinga Menteri Pertahanan AS.

“Pada akhirnya terjadi kompromi,” katanya. “Tapi kecepatan tempo penyerangan sangat memberi keuntungan untuk memberi kemenangan secara cepat di Irak.”

Meski demikian, upaya memenangkan sebuah pertempuran secepat mungkin tidak selalu menjadi strategi terbaik. Scholz menekankan, “Anda barangkali bisa memenangkan pertempuran dengan cepat. Tapi hati dan pikiran penduduk tidak mudah untuk dimenangkan. Dan inilah sumber utama kesulitan terus-menerus yang terjadi di Irak sekarang...” (Guardian/SM)

****

Minggu, 25 Mei 2008

Catur, Strategi dan Taktik

Herbeth Spencer adalah orang pertama yang memperkenalkan istilah survival of the fittest, perseteruan abadi sebagai bentuk persaingan untuk bertahan dalam kehidupan. Hal itu ia tuangkan dalam bukunya Principles of Biology pada tahun 1864 alias 200 tahun lebih lalu.

Menurut Spencer, hukum persaingan dalam bertahan hidup tak hanya terjadi dalam dunia biologi. Tapi juga di dunia ekonomi. Bahkan, Charles Darwin mengungkapkan persaingan untuk terus hidup merupakan hukum besi seleksi sejarah alam semesta dalam teori evolusinya.

Karena itu, boleh dibilang kehidupan manusia dan alam merupakan hasil pertarungan abadi. Siapa yang menang, dia akan terus bertahan. Mereka yang kalah akan tersingkir dan tergilas oleh hukum besi sejarah kehidupan.

Permainan catur barangkali disukai karena mirip dengan simulasi persaingan di kehidupan nyata. Terutama hukum besi alam dan sejarah manusia: survival of the fittest, hukum persaingan untuk terus bertahan hidup.

Dalam dunia persaingan, kebenaran sekalipun tak cukup kuat bagi setiap mahluk hidup untuk terus bertahan. Diperlukan sejumlah syarat lain berupa kekuatan, kecerdikan, keunggulan taktis dan strategis agar tetap bisa bertahan dalam kehidupan. Maka kehidupan, seperti halnya permainan catur, merupakan sekumpulan taktik dan strategi terus-menerus.

Dalam permainan catur --seperti halnya dalam perang fisik, persaingan ekonomi, atau pemberontakan politik-- sebuah taktik biasanya diartikan sebagai sebuah langkah segera untuk merespon serangan lawan. Taktik dilakukan untuk membatasi pilihan lawan sehingga meningkatkan keuntungan posisi bagi orang/pemain tersebut dalam tempo sesaat.

Karenanya, pengertian taktik berbeda dengan strategi. Srategi memerlukan beberapa tahapan/langkah untuk memewujudkannya. Karena itu lebih memakan waktu. Tujuannya apalagi kalau bukan mengecoh lawan. Sehingga lawan lengah dan kalah karena lalai mengantisipasi serangan.

Tak mengherankan jika para ahli taktik dan strategi dunia menyukai permainan ini. Sebut saja pemimpin revolusi Rusia, Vladimir Ilyich Lenin, atau pendiri negara Kuba, Fidel Castro. Bahkan juga Karl Marx, dan jendral yang sulit dikalahkan dalam pertempuran macam Napoleon Bonaparte.

Untuk itu, tulisan ini akan mengawali tulisan-tulisan lainnya taktik dan strategi dalam permainan catur di medium ini.



in chess we trust


pengasuh


*****

Sabtu, 24 Mei 2008

Chess, Strategy and Tactics

Herbeth Spencer was the first person who introduced the term survival of the fittest, eternal hostility as the form of the competition to remain in the life. That he poured in his book of Principles of Biology during 1864 alias 200 years was more previous.

According to Spencer, the competition law in surviving only did not happen in the world of biology, but also in the world of economics. Moreover, Charles Darwin revealed the competition to continue to live was the law of the history of the universe of the iron law of selection in his theory of evolution.

Therefore, might be considered to be the life of humankind and nature was results of the eternal struggle. Whoever won, he will continue to remain. They who lost will be cast aside and were crushed by the iron law of history.

The game of the chess was perhaps liked because of resembling the simulation of the competition in the real life. Especially the law and the history of humankind of the iron law of nature: survival of the fittest, the competition law to continue to survive.

In the world of the competition, the truth although being not strong enough for each living creature to continue to remain. Was needed several other conditions took the form of the strength, intelligence, the tactical and strategic superiority in order to continue to be able to remain in the life.

Then the life, as in the case of the game of the chess, was a collection tactics and the strategy continually.

In the game of the chess -- as in the case of in the physical war, the competition for economics, or the political revolt -- a tactic is usually interpreted as a step immediately to respond to the opposing attack. Tactics were carried out to restrict the choice of the opponent so as to increase the position profit for the person/this player in the time for a moment.

Because of this the understanding of tactics was different from the strategy. Srategi needed several stages/the step to realizes. Because of that more took up time. His aim moreover if not deceived the opponent. So as the careless opponent and lost because careless anticipated the attack.

It is not surprising if the tactics experts and the world strategy liked this game. For example the leader of the Russian revolution, Vladimir Ilyich Lenin or the founder of the Cuban country, Fidel Castro. Moreover Karl Marx, and general who never lost in battle, Napoleon Bonaparte's.

So, this article will head other articles tactics and the strategy in the game of the chess in this medium.

in chess we trust
the writer

****

Rabu, 21 Mei 2008

Penis Terbang Teror Garry Kasparov


Bekas juara dunia catur dan pimpinan oposisi Rusia, GM Garry Kasparov, lagi-lagi diteror akibat aktivitas politiknya.

Kali ini teror itu berbentuk penis terbang. Penis plastik yang bagian atasnya dipasangi baling-baling itu dikendalikan dari jauh oleh seorang provokator pro-Putin di tengah pidato Kasparov di sebuah pertemuan aktivis oposisi Rusia.

Pertemuan di Moscow itu sendiri sedikitnya dihadiri 700 aktivis oposisi awal pekan ini. Namun, para demonstran pro-Kremlin memutuskan mengganggu pidato Kasparov dengan tujuan mengacaukan pertemuan oposan politik tersebut. Caranya dengan melepas sebuah helikopter mainan berbentuk penis saat Kasparov berpidato.

Heli berbentuk penis ini sempat melayang di atas gedung selama 20 detik. Sebelum petugas keamanan akhirnya berhasil menurunkan paksa heli mainan itu dari udara.

Lihat film: Flying RC Penis di You Tube

Harian Moscow Times edisi 20 Mei 2008 melaporkan aksi itu dilakukan oleh “seorang aktivis Pemuda Rusia Pro-Kremlin.” Kasparov sendiri dilaporkan tidak mengalami luka-luka atas insiden murahan tersebut.

Kasparov hanya tertawa melihat insiden itu seraya menyebutnya sebagai insiden “di bawah ikat pinggang.”

“Saya pikir kami harus berterimakasih pada demonstran karena menunjukkan tingkat pemahaman yang tidak bisa kami antisipasi,” ujarnya ringan.

Kasparov adalah seorang pecatur termuda peraih gelar Juara Dunia Catur tahun 1985. Namun ia juga tercatat sebagai pecatur terhebat dunia yang pernah dikalahkan komputer, saat ia mengalami kekalahan kontroversial dari Deep Blue tahun 1997.

Kasparov mengumumkan pengunduran dirinya dari dunia catur profesional tahun 2005. Ia lalu menghabiskan waktunya di dunia politik. Belakangan, ia mendirikan Gerakan Front Sipil Bersatu, dan menjadi seorang anggota Rusia Baru, sebuah koalisi oposisi guna melawan kediktatoran pemimpin Rusia, Vladimir Putin. (MT/SM)

****

Minggu, 18 Mei 2008

Teka-Teki: Cara Cepat Membunuh Lawan (3)


Dari data dan surat yang masuk, nampak banyak pembaca blog ini yang menantikan teka-teki baru tentang cara membunuh lawan.

Kali ini kendali penyerangan ada pada hitam. Pembaca dipersilahkan memberikan jawaban untuk menghabisi Raja putih dalam tiga langkah.

Terima kasih.

Pengasuh
inchesswetrust

Jawaban Teka-Teki (3)

Jumat, 16 Mei 2008

Pilihan Jurnalis: Anand Pecatur Terbaik 2007

Sejak tahun 1967 ratusan jurnalis catur Oscar Chess Award memberikan penghargaan Oscar Chess bagi 10 pecatur terhebat dunia. Untuk tahun 2007, 130 pengamat dan ahli catur sepakat memilih juara dunia asal India, Vishy Anand, sebagai pecatur terbaik.

Sementara, urutan kedua ditempati Vladimir Kramnik dan peringkat ketiga disabet Gata Kamsky. Gelar kehormatan ini sendiri merupakan gelar kelima Anand. Perolehan Chess Oscar itu merupakan jumlah terbanyak yang pernah diraih pecatur non-Rusia.

Majalah catur 64-Chess Review melakukan penilaian tahunan untuk mendukung para penulis dan analis memilih 10 pecatur terbaik. Mereka diperbolehkan mengajukan tiga pecatur terbaik menurut versi masing-masing.

Nama-nama pecatur yang masuk menjadi kandidat: Evgeny Alekseev, Vishy Anand, Levon Aronian, Wang Yue, Boris Gelfand, Alexander Grischuk, Vassily Ivanchuk, Gata Kamsky, Magnus Carlsen, Sergey Karjakin, Vladimir Kramnik, Peter Leko, Shakhriyar Mamedyarov, Alexander Morozevich, Teimour Radjabov, Peter Svidler, Veselin Topalov, Ivan Cheparinov, Alexei Shirov dan Dimitry Jakovenko.

Seorang pecatur yang dipilih juri di peringkat pertama akan mendapat 13 poin, tempat kedua 11 poin, tempat ketiga 9 poin, tempat keempat 7 poin, tempat kelima 6 poin dan seterusnya. Pemain yang mendapatkan nilai tertinggi dari jurnalis dan kolomnis catur itulah yang memenangkan penghargaan Chess Oscar 2007.

Alhasil, 222 ahli catur dan jurnalis dari 30 negara memilih Viswanathan Anand sebagai pecatur terbaik 2007.




















Anand memenangkan penghargaan ini dengan perolehan 130 suara dan menempatkannya di peringkat pertama. Tempat kedua ditempati Vladimir Kramnik, dan tempat ketiga dihuni Gata Kamsky karena performanya di Kejuaraan Dunia. Namun Anand menempati tempat pertama dari seluruh kandidat.

Penghargaan Chess Oscar ini merupakan penghargaan kelima Anand. Ia pertama kali memperoleh penghargaan ini pada tahun 1997. Lalu tahun 1998. Dua tahun itu Anand memang begitu dominan dengan memenangkan seluruh turnamen, baik catur cepat maupun catur klasik. Ia memenangkan turnamen Groningen (1997), Linares (1998), Tillburg (199 8) dan Frankfurt Chess Classic dua tahun berturut-turut.

Penghargaan Oscar Chess ketiganya ia peroleh tahun 2003 menyusul performa gemilangnya tahun 2001 dan 2002. Penghargaan Oscar keempat ia raih lagi tahun 2004 setelah memenangkan turnamen utama untuk catur cepat. Ia juga memenangkan turnamen Chorus dua tahun berturut-turut dan tahun 2006 dia menjadi satu-satunya pemain yang memenangkan turnamen itu selama lima kali sejak turnamen itu digelar sejak tahun 1970-an.

“Penghargaan Oscar kelima ini membuat saya bahagia,” kata Anand. Itu semua merupakan hasil penampilannya tahun 2007. Tahun lalu Anand menjadi peringkat satu dunia tanpa pernah terkalahkan. Ia mememangkan Mainz Chess Classic untuk ke-10 kalinya dan turnamen Leon untuk ketujuh kalinya.

Vishy AnandPengumuman ini disampaikan editor majalah catur 64-Chess Review terbitan Rusia, Misha Savinov. Mendengar kabar itu dari tempat tinggalnya di Chennai, India, Anand mengatakan, “Saya sangat gembira mendengar kabar itu. Saya rasa hal itu karena performa saya tahun 2007. Para juri yang melakukan pemungutan suara adalah para jurnalis yang mengikuti perkembangan catur dari dekat. Memenangkan penghargaan Oscar memberikan Anda kepuasan bahwa publik menghargai permainan Anda.”

Anand kini menjadi satu-satunya pecatur non-Rusia yang memenangkan Oscar Chess selama lima kali. Bobby Fischer (AS) saja hanya meraih tiga kali dan Bent Larsen (Denmark) hanya sekali. Di antara pecatur top dunia kini hanya Anand yang mengantungi lima kali penghargaan Oscar. Kramnik sendiri dua kali dan Topalov baru sekali.

Penghargaan Chess Oscar dimulai tahun 1967 oleh Jorge Puig. Pemenang pertamanya adalah Bent Larsen dan penghargaan itu diberikan di Madrid. Tahun 1988 Puig wafat dan penghargaan itu tak lagi diberikan hingga 1995.

Para penerima penghargaan itu antara lain Boris Spassky, Anatoly Karpov, dan Gary Kasparov. (CB/SM)


Senin, 05 Mei 2008

Wesley So (14), GM Termuda Asia Tenggara

Agaknya tak banyak yang tahu siapa pecatur asal Filipina yang membuat Grand Master (GM) asal Indonesia, Susanto Megaranto (21), kelimpungan di Japfa Chess Festival, di Gedung Pyramid, Senayan, bulan April lalu.

Ya, dalam pertandingan enam babak itu, Susanto kalah 2-4 oleh So. Bahkan pada tiga babak pertama Susanto kalah berturut-turut 0-3 oleh GM Wesley So.

GM Wesley So memang nama baru di dunia catur. Publik Indonesia mungkin lebih mengenal GM Eugenee Torres asal Filipina. Benar, Wesley So baru membuat debut akhir tahun lalu.

Bocah ajaib kelahiran 9 Oktober 1993 ini memang memperoleh norma GM terakhirnya tanggal 7 Desember 2007. Ini menempatkan nama Wesley So dalam urutan 7 pecatur termuda dunia yang memperoleh gelar GM-nya sebelum ulang tahun ke 15.

Daftar Pemain Peraih GM Termuda Dunia:
1. Sergey Karjakin (Ukraina): 12 tahun 7 bulan
2. Parimarjan Negi (India): 13 tahun 4 bulan 22 hari
3. Magnus Carlsen (Norwegia): 13 tahun 4 bulan 27 hari
4. Bu Xiangzhi (China): 13 tahun 10 bulan 13 hari
5. Teimour Radjabov (Azerbaijan) 14 tahun 14 hari
6. Ruslan Ponomariov (Ukraina) 14 tahun 17 hari
7. Wesley So (Filipina): 14 tahun 1 bulan 28 hari
8. Etienne Bacrot (Prancis): 14 tahun 2 bulan
9. Maxime Vachier-Lagrave (Prancis): 14 tahun 4 bulan
10. Péter Lékó (Hungaria): 14 tahun 4 bulan 22 hari
11. Yuriy Kuzubov (Ukraina): 14 tahun 7 bulan 12 hari
12. Nguyen Ngoc Truong Son (Vietnam) 14 tahun 10 bulan
12. Fabiano Caruana (Italia) 14 tahun 11 bulan 10 hari

Wesley So menancapkan kukunya di percaturan dunia saat mengalahkan 131 pecatur dari 25 negara di Kejuaraan Catur Dubai Terbuka, 5-15 April 2008. Ia menyelesaikan 9 partai dengan poin 7. Setelah itu Wesley juga kemudian meraih juara serupa di turnamen Sheikh Rashed Bin Hamdan Al Maktoum Cup.

Kebetulan, saat mengikuti dua turnamen itu Wesley tengah menikmati libur musim panas di sekolahnya selama dua bulan. Bagi teman-teman sebanyanya di Filipina, libur musim panas adalah saat bergembira. Anak-anak Filipina biasa menghabiskan waktu libur dengan berenang atau bermain basket.

Namun tidak demikian bagi GM Wesley So (2.540). Sejumlah jadwal pertandingan sudah menumpuk di depan mata. Tak terkecuali jadwal dwi tarungnya dengan salah satu pecatur terkuat Indonesia, GM Susanto Megaranto (2.561).

Dalam sebuah wawancara dengan koran lokal di Dubai, Wesley So menyatakan kegembiraannya bisa menyabet gelar GM. Tapi setelah gelar itu tercapai, Wesley kini memiliki satu tujuan baru: meraih gelar Super-GM.

Berikut tiga babak dwi tarung pertama antara GM Wesley So dan GM Susanto Megaranto di Japfa Chess 2008.

Wesley So (2540) – Susanto Megaranto (2561)
JAPFA Chess Festival 2008 Match Game 1 Jakarta, Indonesia (1), tanggal 17.04.2008
1.e4 c6 2.d4 d5 3.Nc3 dxe4 4.Nxe4 Bf5 5.Ng3 Bg6 6.h4 h6 7.Nf3 Nd7 8.h5 Bh7 9.Bd3 Bxd3 10.Qxd3 e6 11.Bf4 Qa5+ 12.Bd2 Qc7 13.0-0-0 Ngf6 14.Ne4 0-0-0 15.g3 Nxe4 16.Qxe4 Nf6 17.Qe2 Bd6 18.c4 c5 19.Bc3 cxd4 20.Nxd4 a6 21.Kb1 Rd7 22.Rc1 Qc5 23.Nb3 Qf5+ 24.Rc2 Bc7 25.Bxf6 gxf6 26.c5 Rd5 27.c6 b5 28.Qe3 Kd8 29.Qa7 Re8 30.Nc5 a5 31.Na6 Qe5 32.Rhc1 Qd6 33.Qa8+ Ke7 34.Qb7 Kd8 35.Rc5 Rxc5 36.Rxc5 f5 37.Rc2 Rg8 38.Nxc7 1-0.

Susanto Megaranto (2561) - Wesley So (2540)
JAPFA Chess Festival 2008 Match Game 2 Jakarta, Indonesia (2), tanggal 18.04.2008
1.e4 c5 2.Nf3 Nc6 3.Bb5 e6 4.0-0 Nge7 5.Re1 Nd4 6.Nxd4 cxd4 7.d3 a6 8.Ba4 Nc6 9.Bf4 Be7 10.Nd2 0-0 11.Bxc6 bxc6 12.e5 c5 13.Qg4 Kh8 14.Ne4 Bb7 15.Qh5 Qb6 16.b3 f6 17.f3 Bd5 18.exf6 gxf6 19.Ng3 Rg8 20.Nf5 Bf8 21.Qf7 Qd8 22.Kh1 Bc6 23.Ng3 Rg6 24.Ne4 e5 25.Bg3 Qe7 26.Qxe7 Bxe7 27.Bh4 Rag8 28.g4 Kg7 29.Bg3 Kf7 30.Rg1 R6g7 31.Raf1 d6 32.Rf2 h5 33.Kg2 hxg4 34.fxg4 Rxg4 35.Kf3 f5 36.Ke2 Ke6 0-1.

Wesley So (2540) – Susanto Megaranto (2561)
JAPFA Chess Festival 2008 Match Game 3 Jakarta, Indonisia (3), tanggal 18.04.2008
1.e4 d5 2.exd5 Qxd5 3.Nc3 Qa5 4.d4 c6 5.Nf3 Nf6 6.Bc4 Bf5 7.Bd2 e6 8.Nd5 Qd8 9.Nxf6+ gxf6 10.c3 Nd7 11.Nh4 Bg6 12.Qf3 Qc7 13.0-0 Bd6 14.g3 0-0-0 15.a4 f5 16.a5 a6 17.Rfe1 Nf6 18.Bg5 Be7 19.Ng2 Ne4 20.Bxe7 Qxe7 21.Nf4 e5 22.dxe5 Rd2 23.Re2 Rhd8 24.h4 h5 25.e6 Rxe2 26.Bxe2 Qf6 27.exf7 Bxf7 28.Qe3 Re8 29.Qa7 Rg8 30.Kh2 Rd8 31.Bd3 Nd2 32.Rd1 Ne4 33.Re1 Bd5 34.Re2 Qf7 35.f3 Nd6 36.Nxd5 Qxd5 37.Qe3 Qxa5 38.Qe5 Qxe5 39.Rxe5 b5 40.b4 Rf8 41.Re7 Rh8 42.Kg2 Rh6 43.Kf2 Kd8 44.Ra7 Kc8 45.Ke3 Re6+ 46.Kf4 Re1 47.Rxa6 Kb7 48.Ra2 Kb6 49.Rc2 c5 50.Bxf5 c4 51.Bg6 Kc6 52.Bxh5 Nc8 53.Bg6 Kd6 54.h5 Ne7 55.Be4 Rh1 56.g4 Ke6 57.Kg5 1-0.

*****