Pada abad ini, ketika para pebisnis menghabiskan uang jutaan dolar untuk membuat permainan video terbaru, permainan catur di papan sederhana masih tetap bertahan.
Catur merupakan permainan ketangkasan tertua di dunia, kini catur lebih populer dari masa sebelumnya, khususnya bagi generasi yang lebih muda.
Untuk membuktikan hal itu, Sekolah Catur Yury Shulman Barrington baru-baru ini menjadi tuan rumah yang mempertemukan pecatur anak-anak dengan tiga Grand Master (GM) catur dari pelosok dunia.
Hampir 60 pemain --separuh lebih adalah anak-anak-- berhadapan dengan tiga GM dunia: Shulman, Alexander Onischuk dan Susan Polgar.
“Kalian beruntung jika bertemu satu GM. Dan di sini kalian bertemu dengan tiga orang GM sekaligus,” kata Polgar. “Maka ini merupakan pertemuan yang amat khusus.”
Grand Master, sebuah gelar yang dipegang seumur hidup, memang merupakan impian setiap pecatur.
Kiran Frey, seorang panitia penyelenggara mengemukakan ia melihat minat pada permainan catur di kalangan anak-anak kini semakin meningkat dibanding masa sebelumnya.
“Ini merupakan pencapaian dari sebuah upaya panjang dan tak kenal lelah,” ucap wanita ini.
Ia mulai terlibat dalam dunia catur saat anak lelakinya, Rishi Sethi, mulai menyukai permainan itu saat duduk di sekolah dasar pada tahun 1998.
Pada awalnya, Rishi merupakan satu-satunya anak yang mengikuti ekstra kurikuler catur di sekolah dasarnya.
Setelah Frey berbicara pada kepala sekolah, sebuah klub catur didirikan di sekolah itu. Klub itu merupakan klub catur pertama yang berdiri di Wilayah Unit Barrington Distrik 220. Kini, mklub catur sejenis sudah ada di 11 sekolah distrik tersebut.
“Ini seperti benar-benar mimpi yang menjadi sebuah kenyataan. Sebuah keajaiban saat melihat klub-klub catur itu bertumbuhan,” kata Frey terharu.
Sevan Muradian, Ketua Asosiasi Catur Amerika Utara juga mengakui lonjakan peminat catur di kalangan anak-anak saat ini.
“Sekarang semakin banyak program ekstra kurikuler catur sejak sekolah dasar sampai sekolah menengah,“ kata Muridian. “Hal ini tentu saja amat baik buat kreativitas anak-anak.”
Selain senang melihat anak-anak bergembira, Muradian mengatakan ada alasan lain mengapa para orang tua membiarkan anak-anaknya bermain catur.
“Saya pikir para orang tua sudah mendapat manfaat positif dari permainan catur dalam merangsang pertumbuhan mental anak-anak,” katanya. “Anak-anak mereka mulai menggunakan cara berpikir analisis dan kritis yang biasa mereka lakukan saat bermain,” lanjutnya.
Salah satu orang tua siswa, Edward McDougal, mengakui catur memiliki pengaruh positif buat pertumbuhan anaknya yang sekarang baru berusia 7 tahun.
“Saya melihat anak saya menjadi lebih kritis dan lebih displin untuk menyelesaikan PR mereka,” kata McDougal.
Anaknya Eddie, merupakan satu dari empat anak yang memperoleh gelar Raja dan Ratu catur sekolah di daerah Glenview. Eddie juga berhasil menyabet gelar juara pertama dalam turnamen tahunan National Youth Action Chess yang digelar di St. Louis, November lalu.
“Kemenangan itu membuat kepercayaan dirinya bertambah. Ia mulai sadar bahwa kerja kerasnya akan berbuah manis,” lanjut McDoudgal.
Polgar, juara dunia wanita empat kali dan pengajar catur di Texas Tech University, telah banyak bepergian ke sejumlah negara dan menyatakan senang melihat semakin banyak anak-anak bermain catur.
“Catur merupakan salah satu alat pendidikan yang indah,” kata Polgar. ***
Minggu, 27 Januari 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar