Bagi banyak orang membayangkan seorang guru catur adalah mengingat sosok Ben Kingsley dalam film “The Search for Bobby Fischer.”
Mereka barangkali tak pernah bertemu Aden Krueger.
Anak berusia 14 tahun ini masih duduk di kelas 8 Sekolah Menengah Mark Twain. Tapi sudah tiga tahun Krueger menjadi pengajar dasar-dasar bermain catur.
“Mereka bilang saya harus belajar sungguh-sungguh untuk mengajar materi ini,” kata Krueger. “Setelah beberapa kali mengajar, saya jadi yakin mereka benar. Mengajar kelas ini mendorong saya untuk menjadi pecatur yang lebih baik.”
Krueger mengajar di Silver Falls Family YMCA setelah program Kelas Pengayaan Catur dimulai pada 5 Februari. Kelas ini gratis, luas kelasnya sama seperti kelas ping-pong.
“Kami ingin mendukung keahlian rekreatif seumur hidup,” kata Susan Sano, manajer program YMCA. “Bulan Februari ini kami sedang mengajukan tawaran program ini dari peserta program basket sampai kelas renang.”
Krueger sendiri berharap kelas catur yang diadakan tiap Selasa siang makin banyak diminati siswa.
Krueger akan membawa papan catur besar ke kelas, supaya para siswa tahu perbedaan permainan catur kalsik dan langkah semua bidak dan perwira di papan itu.
“Saya senang jika ada yang kembali ke kelas catur, hingga kami bisa mempelajari permainan tingkat lanjut,” kata Krueger yang mendapat jatah sekali seminggu untuk mengajar. “Itu hanya terwujud jika mereka tertarik mendalami,” tambahnya.
Krueger mengenal catur sudah sepanjang usianya. Saat pertama kali berkencan, kedua orangtuanya menghabiskan waktu dengan bermain catur. Namun Krueger baru jatuh cinta pada catur saat berusia 10 tahun.
“Ketika saya berumur 10 tahun seperti ada sesuatu yang menautkan kami,” katanya. “Saya mulai meminta papa dan mama untuk menemani bermain. Tapi kini mereka tak mau lagi meladeni karena permainan saya terlalu bagus buat mereka.”
Lalu Krueger begabung ke sebuah klub catur sambil mengikuti kompetisi lokal di Northwest. Turnamen terbesar yang pernah ia ikuti adalah kompetisi Nasional Pecatur Yunior di Sacramento. Ia berhasil menempati urutan ke 25 setelah bertanding selama tiga hari.
“Setiap dua bulan sekali, kami mencoba mengikutkan dia ke sebuah turnamen,” kata ayahnya, JR Krueger. “Karena kendala biaya, kami hanya mampu memberangkatkan dia ke turnamen di daerah ini saja.”
Maka Krueger kemudian memacu kemampuan dirinya sendiri lewat klub dan mengajar catur di YMCA.
“Anda harus melihat permainan seorang anak yang baru bermur 7 tahun,” kata Krueger. “Dia memang masih muda namun permainannya sangat bagus.” ****
Mereka barangkali tak pernah bertemu Aden Krueger.
Anak berusia 14 tahun ini masih duduk di kelas 8 Sekolah Menengah Mark Twain. Tapi sudah tiga tahun Krueger menjadi pengajar dasar-dasar bermain catur.
“Mereka bilang saya harus belajar sungguh-sungguh untuk mengajar materi ini,” kata Krueger. “Setelah beberapa kali mengajar, saya jadi yakin mereka benar. Mengajar kelas ini mendorong saya untuk menjadi pecatur yang lebih baik.”
Krueger mengajar di Silver Falls Family YMCA setelah program Kelas Pengayaan Catur dimulai pada 5 Februari. Kelas ini gratis, luas kelasnya sama seperti kelas ping-pong.
“Kami ingin mendukung keahlian rekreatif seumur hidup,” kata Susan Sano, manajer program YMCA. “Bulan Februari ini kami sedang mengajukan tawaran program ini dari peserta program basket sampai kelas renang.”
Krueger sendiri berharap kelas catur yang diadakan tiap Selasa siang makin banyak diminati siswa.
Krueger akan membawa papan catur besar ke kelas, supaya para siswa tahu perbedaan permainan catur kalsik dan langkah semua bidak dan perwira di papan itu.
“Saya senang jika ada yang kembali ke kelas catur, hingga kami bisa mempelajari permainan tingkat lanjut,” kata Krueger yang mendapat jatah sekali seminggu untuk mengajar. “Itu hanya terwujud jika mereka tertarik mendalami,” tambahnya.
Krueger mengenal catur sudah sepanjang usianya. Saat pertama kali berkencan, kedua orangtuanya menghabiskan waktu dengan bermain catur. Namun Krueger baru jatuh cinta pada catur saat berusia 10 tahun.
“Ketika saya berumur 10 tahun seperti ada sesuatu yang menautkan kami,” katanya. “Saya mulai meminta papa dan mama untuk menemani bermain. Tapi kini mereka tak mau lagi meladeni karena permainan saya terlalu bagus buat mereka.”
Lalu Krueger begabung ke sebuah klub catur sambil mengikuti kompetisi lokal di Northwest. Turnamen terbesar yang pernah ia ikuti adalah kompetisi Nasional Pecatur Yunior di Sacramento. Ia berhasil menempati urutan ke 25 setelah bertanding selama tiga hari.
“Setiap dua bulan sekali, kami mencoba mengikutkan dia ke sebuah turnamen,” kata ayahnya, JR Krueger. “Karena kendala biaya, kami hanya mampu memberangkatkan dia ke turnamen di daerah ini saja.”
Maka Krueger kemudian memacu kemampuan dirinya sendiri lewat klub dan mengajar catur di YMCA.
“Anda harus melihat permainan seorang anak yang baru bermur 7 tahun,” kata Krueger. “Dia memang masih muda namun permainannya sangat bagus.” ****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar